Tak Selamanya Single itu


Menjadi single itu tak selamanya sendiri dan tak selamanya kesepian.  Tak selamanya hatinya merana sepi gerontai yang bahkan angin  saja sungkan untuk sekedar lewat. Mereka malah pandai mencari kebahagiaan dari hal lain selain masalah seputar cinta yang katanya beda urusannya dan berjuta rasanya . Bahkan ada sisi seru antigalau dalam dirinya yang ingin dimiliki oranglain. Intinya mereka tidak kesepian.  Mereka punya teman, mereka punya pergaulan,  mereka punya keluarga, mereka punya hobby dan yang paling penting adalah mereka memiliki kepercayaan akan Tuhan. Karena, Kalau hati makanannya sudah asma Allah , kesepian dan kegalauan dengan kekuatan jutaan gigajoule pun tidak akan berani mengusik hatinya.
Menjadi single itu tak selamanya menunggu pangeran charming kaya raya yang sempurna yang akan membawakan bunga, melamarnya dan  menjadikannya ratu sejagad. Karena kalau seperti itu caranya, sampai onta makan kaktus  pun mereka bakalan tetap berkutat dengan status single. Mereka hanya mencari orang yang nyaman. Nyaman untuk ajakan pembicaraan dari pembahasan hal paling sederhana sampai pembahasan spesifik  tentang kesukaan , passion ataupun bidang keahlian mereka. Mereka memiliki kriteria,  bukan kriteria yang tinggi yang muluk muluk. Biasanya kriteria nya disesuaikan dengan keadaan diri mereka. Bukan yang sederajat,  karena mereka sadar mereka bukan lah orang yang derajatnya patut dibanggakan.  Kriteria nya yang dia perhitungkan dan perkirakan bisa mendampingi keadaannya sekarang dan menerima nya seada ada nya dia. Dan tak jarang pula Tuhan memberikan dia seseorang yang jauh diluar kriterianya. Tapi baginya itu tetap tidak apa apa, karena yang terbaik dari Tuhan lah yang terbaik nya yang terbaik.
Menjadi single itu tak selamanya tak laku. Kalau diperumpamakan sebuah transaksi, banyak yang menawar mereka.  Dan sebagai penjual,  mereka tidak langsung memberikan nya. Bahkan ada yang menawar dengan harga tinggi, tapi mereka menolak.  Bukan,  mereka bukan jual mahal.  Tapi mereka memastikan yang mendapatkan hati mereka adalah orang tepat yang bisa merawatnya dan dipastikan tidak menyakitinya.
Menjadi single itu tak selamanya available. Bisa juga unavailable karena yang hatinya sudah taken. Iya taken oleh  prioritas membahagiakan orangtua, taken oleh passion nya, taken oleh mengejar cita dulu.  Lalu apakah mereka terlalu nerd , freak atau terlalu idealis? Salah,  mereka bukan seperti itu, mereka hanya tahu saat yang tepat untuk hatinya telah siap untuk terisi oleh orang yang tepat dan tahu semuanya sudah ada Pengaturnya yang Maha Tepat yang tidak mungkin salah mengatur. Mereka tahu semua ada jalan dan doanya. Dan saat semua teramini,  dua orang yang saling mencari akan bertemu  pada masanya. Lalu kapan masanya? Kalo semua orang tahu waktunya,  mungkin hanya beberapa yang masih memanjatkan doa.
Dan yang terakhir, meskipun single adalah single , tapi single tak selamanya akan menjadi single. hehehe 

Kindness

I've read a good article about Kindness and how to practice this until this is done spontaneously. And here the screencapture .
Source : www.dreampositive.info

Bukan Tentang Seberapa Besar Mereka Tertolong, Tapi Seberapa Besar Kita Terpuaskan



Berbuat baik. Hal ter mainstream untuk mengekspresikan rasa kemanusiaan. Banyak orang lupa tentang hakekat nya. Sehingga tak jarang mereka berbuat tanpa menyertakan hati. 

Karena sesungguhnya saat kita berbuat baik, manfaatnya bukan lah pada seberapa tertolong orang yang kita bantu dengan perbuatan kita, tapi Betapa bangganya hati kita pada diri kita sendiri. Betapa terpuaskan dia karena inisatif dan perbuatan kita. Dan yang paling penting,  betapa bahagianya hati kita dan kita. Makanya berbuat baiklah dengan ketulusan hati, karena ketulusan itu menginspirasi.  Ntah menginspirasi orang yang kita bantu atau menginspirasi orang yang ingin berbuat baik.
Sebab, banyak orang menghabiskan waktu dan uang untuk mencapai kepuasan diri, sebagian dari mereka berubah menjadi lebih egois dan berbuat baik sekedarnya , sehingga misi raga dan pikiran bisa saja terpenuhi, tapi tidak dengan kepuasan hati,  mereka selalu merasa tidak puas dalam pencapaian target apapun.

Berbuat baiklah dengan cara paling sederhana, seperti menghargai orang yang menghargaimu. Jangan sampai kezona nyamanan mu terhadap dirimu membuatmu lupa cara menghargai orang. Jika seseorang tidak menghargaimu, tetaplah hargai dia. Karena jangan sampai keburukan sikap  orang merubahmu menjadi orang yang bersikap buruk. Selanjutnya bertindaklah. Bertindak membantu dengan tenaga atau memberi sesuatu. Lakukan terus untuk kepuasan hatimu. kemudian, berbuat baik lah dengan prinsip hanya Allah yang tahu. Karena sesungguhnya,  pada saat kamu pada level ikhlas lillahitaala, bukan hanya Hati mu yang bangga, tapi Ya Rabb Juga. Dan tahukah kamu apa yang terjadi jika Allah bangga terhadapmu? Maka, seluruh malaikat dari berbagai tingkatan langit akan mengenalmu. Subhanallah. 

Dan terakhir, Di saat kamu merasa senang dengan perbuatan seseorang terhadapmu, maka jadikanlah itu sebagai inspirasi bentuk berbuat baik kepada orang lain. aand stay awesome.  

Karena neraka pun masih ciptaan Nya


Banyak orang percaya akan eksistensi keberuntungan,  tapi tidakkah mereka berpikir bahwa keberuntungan itu dari Tuhan dan merupakan jawaban dari doa doa lama mereka atau doa dari orang orang yang diam diam mendoa tulus untuk mereka . Saya percaya keberuntungan karena saya percaya Tuhan maha pemurah dan karena saya percaya Tuhan senang mengabulkan doa orang tua saya.
oleh karena itu, kalau menginginkan banyak keberuntungan dekat lah dengan yang memberi keberuntungan dan juga berbuat baiklah, sebab disaat kita berbuat baik kepada orang lain, maka doa diam diam orang yang kita bantu akan terpanjat untuk kita. dan disaat Allah mengabulkan nya, merasa beruntung lah kita. Jangan lupa, baik juga kepada orangtua juga, karena,  saat kita membuat nya senang ataupun sedih, doanya selalu terpanjat untuk kesuksesan dan kebahagiaan kita. Tapi, jangan berbuat baik karena pamrih doa, tapi ikhlas lah lillah hitaala dan karena panggilan insting kemanusiaan. 
Selain itu, banyak juga orang merasakan kegagalan dan kemudian mengumpat Tuhan. Seharusnya kita tak pernah merasa kegagalan adalah sebuah kesialan, karena itu sama saja dengan mengejek Tuhan. Diumpamakan seperti Tuhan memberimu kasih sayang berupa ujian kegagalan,  kemudian kamu kengejeknya, dan kemudian kamu hendak tinggal dimana?  Karena neraka pun masih ciptaan nya. Dan sekali lagi bersyukurlah karena Tuhan maha pengampun dan maha sabar . Karena sesungguhnya kesialan yang nyata itu adalah perbuatan, perkataan dan pikiran mu yang menjauh dari Nya.

Kamu Tidak Akan Mati Karena Menghadapi Kenyataan



Kekhawatiran akan sesuatu yang pasti terjadi itu tak semenakutkan saat itu benar benar terjadi. Sama sama menyakitkan, tapi paling tidak itu benar benar terjadi. Banyak orang takut menghadapi kenyataan dan memikirkan ketakutan itu. Padahal sebenarnya menghadapi kenyataan itu jauh lebih baik dan menenangkan daripada tenggelam dalam kekhawatiran.  It's better to know and be disappointed than to never know and always wonder. Karena dengan menghadapi kenyataan,  apa yang kita hadapi adalah hal yang nyata, kecewa ataupun terselesaikannya masalah maka tidak akan sia sia dan akan menghasilkan sebuah pelajaran hidup.

Rindu sang Hilir atau Rindu sang Punuk?




Ada dua macam perumpamaan rindu yang unik dan sulit untuk dirasakan. Pertama, Hilir sungai  yang merindu samudra,meski jauh, berkelok tapi dia tahu pasti kemana akan bermuara. Kemudian punuk yang merindu bulan. Jangankan rindu terbalas, tersampaikan saja belum tentu. Jika setiap orang diberi pilihan pasti memilih macam rindu yang pertama. Meski susah tapi berakhir bahagia dan pasti bahagia.
Lalu bagaimana jika hak memilih itu tak berlaku? Mau tidak mau Kamu harus jadi punuk yang merindu bulan, bahkan bulannya pun bukan bulan yang biasa, bulan yang ada di andromeda? Maka kamu bisa memilih untuk menjadi Punuk yang Yasudahlah, yang berpikir lebih baik merindu batu disekelilingmu ATAU kamu berharap menjadi planet yang dikelilingi bulan di andromeda itu. Jangan pikirkan tentang cara transformasi seekor punuk menjadi sebuah planet, ini hanya sebuah perumpamaan. Apa pun pilihanmu, beruntunglah merindumu itu tertuju. Terbalas atau tidak, pasti ada doa yang terpanjat selama merindumu itu dan pasti ada yang maha mendengar untuk setiap pengaduan mu.

Sahabat itu Bukan Hanya




Sahabat itu bukan tentang ketidaksengajaan waktu yang membuat kalian bersama,tapi tentang usaha untuk menjadikan waktu kebersamaan itu menjadi ada. Mengorbankan beberapa Me Time untuk kebersamaan. Dan mengorbankan Me Time itu tak mudah kolega. Karena Me Time itu bukan hanya tentang waktu pribadimu, tapi juga tentang waktu belajarmu, waktu mengerjakan beberapa kewajibanmu dan bahkan terkadang untuk tetap menstabilkan Me Time, kamu harus mengorbankan waktu tidurmu dan beberapa waktu bermalas malasanmu. Mudah kah? Jujur, tidak.

Ketidak Ekspresian Hati


Biasa di mulut belum tentu biasa di hati. Mulut bisa saja berkata “Biasa saja” padahal hati terharu dan terpukau. “Biasa saja” tapi sangat merindu saat berpisah itu ada. “Biasa saja” tapi khawatir karena tidak ada kabar juga ada. “Biasa saja” tapi merasa kehilangan juga ada banget. Dan pada akhirnya ucapan “Biasa saja” akan tetap menjadi biasa saja sampai ada keberanian hati untuk berekspresi. Selama keberanian berekspresi itu belum dilakukan, Hati lebam dan patah berkepingpun akan tetap berucap “biasa saja”.

Analogi Hujan dan Cincah ! ♥




Gerimis itu awet.  Ya kayak hubungan asmara.  Kalau pelan, santai dan tidak berlebihan malah awet dan lama. Begitu pula sebaliknya, hubungan yang penuh perhatian lebih selebat hujan yang deras justru cepat berakhir.  
Gerimis itu romantis. Tapi ,  seromantis-romantisnya gerimis toh berakhir juga. Bukan, ini bukan  tentang berakhirnya suatu hubungan yang terjalin, tapi tentang berakhirnya durasi dalam satu  keromantisan itu. Karena satu musim, gerimis tidak datang satu kali. 

Menjadi orang yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri?

Moon sedang memaknai hidup.

Kalau kamu ditanya “lebih milih mana, Menjadi orang yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri?”, kamu akan menjawab apa?


Kalau sampai jawab “Menjadi lebih baik dengan tetap menjadi diri sendiri” tak tabok pakai buku Guyton kapok kon! Maksudku jawaban yang logis , spesifik, selektif dan jelas gitu laaaa. Yang prioritas gitu laaaa.

Ehmmmm.. Sebenarnya pertanyaan nya juga kurang spesifik sih. Jadi ya wajar kalau jawabannya sliwer gitu. *balikin buku Guyton ke rak buku**ga jadi belajar*

Menjadi lebih baik bisa banyak macamnya. Lebih baik dalam hal religius, bisaaa. Lebih baik dalam hal belajar, bisaaa. Lebih baik dalam hal highscore game, bisaaa. Lebih baik dalam behavior, bisaaa. Lebih baik dari mantannya pacar ,bisaaa. Lebih baik dalam menjaga kesehatan, bisaaa. Lebih baik dalam gaya hidup, bisaaa

Gini gini maksudku,
Misal , ingin Lebih baik dalam hal religius, sedangkan pada dasarnya diri kamu adalah orang yang suka hedon, sering kufur, sering terlalai karena nafsu, sering lalai solat dsan sebagainya. Kamu lebih milih mana, Menjadi yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri yang blablabla?
Misal lagi, lebih baik dalam hal belajar, sedangkan pada dasarnya diri kamu adalah orang yang lebih suka meluangkan waktu untuk main  dan nongkrong nongkrong rumpi sama temenmu, lebih suka mainan game dan social media daripada baca buku, lebih suka curi curi sosmed an dan ngobrol sendiri sama temen waktu kuliah pakar. Kamu lebih milih mana, Menjadi yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri yang blablabla?
Pasti jawab “Menjadi yang lebih baik laaaah”. Oke oke jawabannya keren dan kece, tapi faktanya? Have you done? Huallahualam!
Okeee, abaikan masalah fakta.

Sekarang permasalahkan apa yang menjadi masalah saat kamu berubah menjadi orang yang lebih baik. Masalah pertama, orang orang disekitar kamu berpikir kamu berubah, dan mereka kurang suka. Selama kamu berubah menjadi lebih baik, dan kamu benar benar orang yang baik ya sudah itu bukan masalah. Keep calm dan orang baik selalu ada temannya.
Masalah selanjutnya, disaat kita terlalu asyik berubah, terkadang kita berubah menjadi orang yang benar benar bukan diri kita, dan itu tidak mengidentitaskan kita. Lalu? Your Choice is yours . Kamu sudah tahu apa yang terbaik untuk dirimu dan apa yang membuatmu bahagia sejahtera. 
Pokoknya intinya gini, kalau kebiasaan atau sikap yang ada pada dirimu itu baik, pertahankan! Kalau tidak baik ya terserah kamu, berubah ya syukur, tidak berubah ya terserah kamu. Toh yang mengambil keuntungan dan merasakan akibat resolusi perubahan diri  lebih baik adalah DIRI KAMU SENDIRI. And once again, your choice is yours! 
Masalah selanjutnya? Think,  Be wise and solve it!  

Sentral dan Perifer

Ini bukan tentang pembagian sistem persyarafan. Bukan tentang antara Otak atau Nervus Radialis. Ini adalah sebuah kasta sederhana. Bukan kasta tentang tingkat kemartabatan. Ini adalah Sebuah ordinal tanpa standar pasti tapi bermakna jelas. Sebuah momen atau posisi dengan kesan batas yang tegas.

Setiap orang pasti pernah mengalami perputaran kedua posisi tersebut.


saat berada di perifer, “Mengapa mereka (Sentral) begitu mengelompok dan tertawa lepas tanpa menganggap kita?” *ngerumpik sambil duduk duduk di anak tangga*

Are you a Carrot, an Egg or a Coffee Bean?


When The carrot, the egg and the Coffee bean  is boiling to the water , each of this gives different reaction.

I was a Coward


I was a coward 
I'm afraid of loneliness . Lonely without a friend Or with friends but without talking and  discussion.
I was a coward 
I'm afraid of spliting with my beloved mom and dadSpliting with no meeting again.
Time is running, Busyness of growing up neglects us that they also grew old
I was a coward 
I'm afraid left by people around meThen I am alone and that's so scary

Man Sight Side, Part 1

Berteman dengan banyak orang. Berteman akrab, ngobrol terkadang membuat kita menjadi tahu bagaimana seseorang itu memandang sesuatu. 

Dan tak ubahnya cara pandang setiap orang itu pasti berbeda. Dan inilah beberapa cara pandang sobat saya yang merupakan kaum adam yang mungkin bisa berbeda.


“Jujur aku sebagai cowok yang aku lihat pertama dari cewek itu cantik dan fisiknya. Tapi cowok yang baik-baik tidak jatuh cinta karena itu Yun. Dia jatuh cinta karena kepribadian wanita. Kepribadian yang baik, yang lembut dan pokoknya yang baik baiklah. Apalagi kepribadian yang bisa ngatur duit, beh cowok pasti suka banget tuh.” –D.S.

Are u beautiful or just pretty?