Analogi Hujan dan Cincah ! ♥




Gerimis itu awet.  Ya kayak hubungan asmara.  Kalau pelan, santai dan tidak berlebihan malah awet dan lama. Begitu pula sebaliknya, hubungan yang penuh perhatian lebih selebat hujan yang deras justru cepat berakhir.  
Gerimis itu romantis. Tapi ,  seromantis-romantisnya gerimis toh berakhir juga. Bukan, ini bukan  tentang berakhirnya suatu hubungan yang terjalin, tapi tentang berakhirnya durasi dalam satu  keromantisan itu. Karena satu musim, gerimis tidak datang satu kali. 

Menjadi orang yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri?

Moon sedang memaknai hidup.

Kalau kamu ditanya “lebih milih mana, Menjadi orang yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri?”, kamu akan menjawab apa?


Kalau sampai jawab “Menjadi lebih baik dengan tetap menjadi diri sendiri” tak tabok pakai buku Guyton kapok kon! Maksudku jawaban yang logis , spesifik, selektif dan jelas gitu laaaa. Yang prioritas gitu laaaa.

Ehmmmm.. Sebenarnya pertanyaan nya juga kurang spesifik sih. Jadi ya wajar kalau jawabannya sliwer gitu. *balikin buku Guyton ke rak buku**ga jadi belajar*

Menjadi lebih baik bisa banyak macamnya. Lebih baik dalam hal religius, bisaaa. Lebih baik dalam hal belajar, bisaaa. Lebih baik dalam hal highscore game, bisaaa. Lebih baik dalam behavior, bisaaa. Lebih baik dari mantannya pacar ,bisaaa. Lebih baik dalam menjaga kesehatan, bisaaa. Lebih baik dalam gaya hidup, bisaaa

Gini gini maksudku,
Misal , ingin Lebih baik dalam hal religius, sedangkan pada dasarnya diri kamu adalah orang yang suka hedon, sering kufur, sering terlalai karena nafsu, sering lalai solat dsan sebagainya. Kamu lebih milih mana, Menjadi yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri yang blablabla?
Misal lagi, lebih baik dalam hal belajar, sedangkan pada dasarnya diri kamu adalah orang yang lebih suka meluangkan waktu untuk main  dan nongkrong nongkrong rumpi sama temenmu, lebih suka mainan game dan social media daripada baca buku, lebih suka curi curi sosmed an dan ngobrol sendiri sama temen waktu kuliah pakar. Kamu lebih milih mana, Menjadi yang lebih baik atau tetap menjadi diri sendiri yang blablabla?
Pasti jawab “Menjadi yang lebih baik laaaah”. Oke oke jawabannya keren dan kece, tapi faktanya? Have you done? Huallahualam!
Okeee, abaikan masalah fakta.

Sekarang permasalahkan apa yang menjadi masalah saat kamu berubah menjadi orang yang lebih baik. Masalah pertama, orang orang disekitar kamu berpikir kamu berubah, dan mereka kurang suka. Selama kamu berubah menjadi lebih baik, dan kamu benar benar orang yang baik ya sudah itu bukan masalah. Keep calm dan orang baik selalu ada temannya.
Masalah selanjutnya, disaat kita terlalu asyik berubah, terkadang kita berubah menjadi orang yang benar benar bukan diri kita, dan itu tidak mengidentitaskan kita. Lalu? Your Choice is yours . Kamu sudah tahu apa yang terbaik untuk dirimu dan apa yang membuatmu bahagia sejahtera. 
Pokoknya intinya gini, kalau kebiasaan atau sikap yang ada pada dirimu itu baik, pertahankan! Kalau tidak baik ya terserah kamu, berubah ya syukur, tidak berubah ya terserah kamu. Toh yang mengambil keuntungan dan merasakan akibat resolusi perubahan diri  lebih baik adalah DIRI KAMU SENDIRI. And once again, your choice is yours! 
Masalah selanjutnya? Think,  Be wise and solve it!