Disaat sebuah gambar tidak bisa menggambarkan, sebuah tulisan dapat mendeskripsikan nya. Disaat cerita hidup semakin complicated, Alurnyapun seperti gelombang di EKG, ada saatnya memuncak seperti R, ada saatnya dibawah seperti S, atau biasa saja seperti gelombang P. Tapi itulah bukti bahwa kita masih hidup. Karena saat alur hidup mendatar, maka itu teranalogi seperti asistole .
Pernah kita terlamun sejenak menyaksikan seorang kakek yang
menunggu seorang nenek yang terbaring sakit
Mungkin orang melihat kita biasa saja
Tetapi tanpa sadar kita hanyut dalam lamunan
Akankah suatu hari nanti jika kita yang terbaring karena sakit ada orang
yang akan setia begitu menunggu
Begitu sabar merawat
Begitu telaten menenangkan kita
Yang selalu mengakatakan kita akan baik baik saja
Yang akan sering mengajak kita bicara dan mengenang hal-hal indah dan duka yang telah dilewati bersama
Yang bergitu tak pernah bosan memandang tidur kita sesambil
berdoa
Yang akan begitu mendoa agar kita sehat seperti sebelumnya
Yang begitu merindukan kita disaat sehat
Yang begitu berharap kita terbangun
Dan Yang begitu takut kehilangan kita
Dan pertanyaan akankah itu terus berputar dalam lamunan
Hingga lamunan terpecah karena mungkin ada perancu lain atau
mungkin karena subjek lamunan kita memandangi balik
Menua bersama, mungkin itulah salah satu angan terpendam
muda mudi sekarang.
Kemudia kisah di bangsal yang lain tentang cerita cinta dari kerabat dekatnya
Yang menguatkan, memberi sedikit bantuan
bercerita humor agar terhibur
Membawakan makanan
Yang sekedar menjalankan sunnah perintah agamanya
Ataupun kerabat yang hanya ingin sekedar tau keadaan.
Jumlah kerabat yang menjenguk pun
bisa menggambarkan sakit dari pasien. Jumlah kerabat yang banyak dan silih
berganti, bisa menggambarkan keungkinan besar pasien baru mengetahui sakitnya
untuk pertama atau kedua kali dirumah sakit.
Kerabat sedikit yang menjenguk atau
bahkan mungkin hanya kelarga dekat bisa menggambarkan mungkin sakitnya sudah lama.
Sudah sering keluar masuk rumah sakit ntah untuk jadwal terapi yang rutin atau
sakitnya sering kambuh-kambuhan dalam waktu yang tidak sebentar.
Dari sini, kita belajar betapa pasien yang sakit kronis
dan lama butuh perhatian dan support yang lebih, karena selain kerabat yang menjenguk
sudah berkurang , mungkin kerabat terdekat sekitarnya juga sudah merasa jenuh. Tapi
rasa jenuh itu mereka kesampingkan dengan ideologi kesabaran dan kepercayaan akan
keluarga dan Tuhan
Did you ever feel that you are not as lucky as other?
You asked to your self “ Why is she/he so wealthy, so smart, so pretty,
having a good family, good relationship, and almost so perfect?”
And Then you started to disparage your self and realized that you have
so many Flaw
You should struggle so hard For only getiing a simple achievement and
Sometimes It sacrificed your tear
Why was she/he always admired with approbation for everything they’d
done, for every simple and single thin, for every achievement
Whereas, “your existence was
being noticed” was more than enough for you
Why were they always to be understood and forgive-able for their every wrongness?
Meanwhile your error was like as your identity and could not be
understood
Why their
life stories that seem ordinary can be so interesting to hear
Meanwhile,
when you tell your most interesting
storiy, sometimes make people’s ears
seem bored just to hear
Until you are in the realized phase, maybe our lives are just a
complementary role to their lives
Probably true, but
not entirely true.
For some of you who
believe in God, surely you know God never sees human from the side of the above
What He sees is our
sincerity, how sincerely we live in the path that He has destined
All He sees is our sense
of gratitude of Him
How grateful we are
for every thing that we have to go
through everyday
Because everyone is
the main character in his own life
God gives us some
problems of life, to see how we react to them
Do we face it with
anger?
Or with patience?
Or with denying?
Or whether by giving
up the help of God and sacrificing our
faith?
In fact and verily, the Lord has given good and trials
according to human’s portion
If we get the life as fortunate as our friends before, it does not guarantee that we can live as
well as they do
Therefore, stop comparing yourself with others!
Love your soul !
Give positive vibes to your soul
Fulfill your soul's needs with Happiness, gratitude, faith
in God's name, Positive things
Never let your soul feel alone until being numb
Do not let him feel as if it is useless just because of too
often low self-esteem
Believe in your soul
Take care of your soul
Until you pray with all your
heart and eyes closed, “Oh God, I do not have a shape that is as physical as my
soul. Therefore, I beg you to your all-powerful, and your knowledge of all
forms, Help to embrace my soul, tell him I apologize too disdain him, too
distrustful of him, too busy looking at others until I forget to take care of my own soul. Tell my soul
“I am sorry “ for ever making him feeling useless. Tell my soul, thank you for staying, and now I realize my
need for my soul, let's stand upright mutually to live God's destiny with all
its blessings and exams, we have long ride and journey that should be passed”
In The Zone, pasti kita ingat dengan salah satu postingan raisa yang menunjukkan dia bernyanyi dengan nyamannnya, sambil menutup mata dan kemudian dia mengupload foto itu ke instagram dan diberi caption "In the Zone".
Bagi yang tidak tahu postingan yang saya maksud, ini saya kasih pic nya.
Saat dulu pertama kali melihat postingan ini, sesaat membuat saya terpikir dalam. "How comfortable this is" "How Lucky Raisa is" " Andai saya seperti Raisa" dan Sudah Pasti kalau sebagian besar orang pernah membayangkan dan menginginkan . Menginginkan berada di zona nyamannya sendiri yang dapat mengembangkan bakatnya dan syukur dapat menghasilkan Rupiah dalam kenyamanannya.
Iya, iya memang benar bahwa setiap orang tidak seperti dan seberuntung Raisa. Tapi apa yang di posting Raisa ini bisa menginspirasi kita bahwa seharusnya kita bisa membuat lingkungan yang dominan kita tempati bisa menjadi lingkungan yang terasa comfort zone bagi kita.
Sering kita mendapatkan anjuran agar kita keluar dari zona nyaman kita agar kita berkembang. Tapi nyatanya kita justru merasa tidak nyaman diluar zona itu. Membuat merasa tidak bisa berekspresi dan terbatas. Ya intinya tidak nyaman lah ya.
Seperti layaknya kultur sel atau bakteri diluar medium
nyamannya, bisakah dia tumbuh dengan baik?
Tidak semua fase berkembang harus keluar dari zonanya, mungkin ada fasenya dia tetap berada dalam kenyamanan. Tapi membuat zona nya dalam setiap lingkungannya. Agar dia bisa berkembang dengan baik dan benar.
Setiap orang memiliki hak untuk menjadi dirinya sendiri
Tapi hal itu tidaklah mudah.
Karena harus membuat diri ini respectable lah yang bisa
bebas menjadi diri sendiri.
Itulah kenapa sebagian besar orang memasukkan uang dan kedudukan dalam tujuan besar hidupnya. Kenapa?
Karena saat berlimpah dikedudukan tertinggilah orang lain akan menghormati
apapun bentuknya
Apapun dirinya
Apapun kesukaanya
Apapun yang membuatnya tertawa
Malah orang lain akan mencarikan hal hal itu untuk yang
merasa dihormatinya
Tidak, tidak salah. Realistis saja.
Tapi untuk sementara buat kita yang sedang meraba raba seakan mebaca huruf braile sesambi membayangkan akan jadi seperti apa masa depan kita dan tentu saja bukan terlahir sebagai princess ataupun prince.
menjadi respectable tak harus menjadi terkaya atau
tertinggi kedudukannya.
Menjadikan diri menjadi pribadi yang baik dan ringan
menolong pun bisa begitu mengesankan.
Memberikan pertolongan terhadap hal hal kecil.
Mengiyakan dan menyambut dengan senang jika ada menawarkan bantuan.
Tidak menolak tawaran makanan seringan apapun untuk
melegakan yang memberi.
Mendengarkan ceritanya dengan memandang langsung.
Sekedar sengaja meluangkan waktu hanya untuk mendengar.
Mematikan gadget sementara untuk menyambut senyum yang baru
terlempar ke wajah kita.
Berusaha menyortir perkataan kita yang akan kita keluarkan,
akan menyakiti hati orang atau tidak.
Membuat diri terlihat bodoh hanya untuk sekedar membuat orang
lain tawa.
Dengan sengaja meluangkan waktu pagi untuk membuat dan membawakan
bekal untuk teman kita.
Sekedar me landscape kan
sajadah kita saat solat jika sebelah kita kita tidak membawa sajadah.
Hal hal kecil diatas pernah saya dapatkan dari orang-orang
disekitar saya, dan selalu membuat saya
terkesan.
Dan hal kecil mengesankan itu mungkin bisa membuat oranglain
terkesan juga jika kita lakukan ke orang lain.
Karena kebaikan itu mudah menular jika diberikan pada
reseptor yang tepat.
Dan banyak hal hal kecil lain yang bisa kita lakukan.
Yang bisa membuat medium menjadi begitu nyaman dan respect kepada kita
hingga menjadikannya zona nyaman yang baru, dan bisa membuat kita berkembang
menjadi orang yang lebih baik