Sebuah Pintu
Pada suatu hari, ada seseorang dengan ruangannya yang memiliki sebuah pintu.
Di dalam ruangan itu, dia dan kesendirian itu adalah dunia yang sempurna.
Pada awalnya, dia memang tidak pernah mengunci pintunya. Dia sering membiarkan pintunya terbuka.
Kemudian, orang lain sering masuk ruangannya, awalnya dengan permisi. Namun lama-lama langsung masuk, tanpa permisi tanpa kesungkanan.
Sekali, dua kali terjadi, dia memaklumi.
Hingga kunjungan kesekian kali dan dia merasa terusik.
Lalu dia sedikit menutup pintunya dengan sedikit terbuka. Seperti ada celah untuk sekedar mengintip. Kemudian orang lain, mulai masuk keruangannya, dengan permisi dan sedikit mengintip. Namun lama-lama tidak permisi dan tidak mengintip.
Sekali, dua kali terjadi, dia memaklumi.
Hingga kunjungan kesekian kali dan dia merasa terusik.
Kemudian dia menutup pintunya, namun tidak menguncinya. Pada awalnya orang mengetuk, namun lama kelamaan orang langsung masuk, tanpa ketukan dan permisi lagi.
Sekali, dua kali terjadi, dia memaklumi.
Hingga kunjungan kesekian kali dan dia merasa terusik.
Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Orang yang akan masuk pun jadi mengetuk-ketuk dan begitu dibuka, orang permisi dan langsung masuk.
Sekali, dua kali terjadi, dia memaklumi.
Hingga kunjungan kesekian kali dan dia merasa terusik.
Kemudian dia tetap menutup dan mengunci, namun kali ini setiap ada ketukan, dia berpura-pura tidak mendengar. Dia hanya membiarkan saja.
Hingga lama-lama benar-benar tidak terdengar.
Lama-lama hilanglah ketukan, Hilanglah orang yang berlalu lalang untuk masuk ke dalam ruangannya.
Awalnya dia merasa kenyamanan akan keutuhan dunianya yang tidak terusik. Dia merasakan dunianya yang begitu sempurna sesuai harapannya.
Namun sepi itu berlalu terlalu lama.
Sekali, dua kali dia memikirkan apa yang hilang.
Hingga renungan ke sekian, dia merasa kesepian.
Dia mulai berpikir bahwa orang-orang sudah tidak memperdulikan dia lagi. Dia merasa sedih, sendiri dan tidak diperdulikan..
Lalu dia keluar dari ruangannya, melihat sekitar dan mulai mencari pintu orang lain yang terbuka. Disaat melihat yang terbuka dia menghampiri dan mulai mengetuk.
Hikmah dari cerita ini ?
Oh ini hanyalah kisah seseorang dengan pintunya .
Intinya, Setiap dari kita pernah menjadi yang di dalam dan diluar pintu.
No comments:
Post a Comment