Analogi Hujan dan Cincah ! ♥




Gerimis itu awet.  Ya kayak hubungan asmara.  Kalau pelan, santai dan tidak berlebihan malah awet dan lama. Begitu pula sebaliknya, hubungan yang penuh perhatian lebih selebat hujan yang deras justru cepat berakhir.  
Gerimis itu romantis. Tapi ,  seromantis-romantisnya gerimis toh berakhir juga. Bukan, ini bukan  tentang berakhirnya suatu hubungan yang terjalin, tapi tentang berakhirnya durasi dalam satu  keromantisan itu. Karena satu musim, gerimis tidak datang satu kali. 
Hujannya sebentar banget. Iya seperti  seseorang yang jatuh cinta, kemudian sadar akan batas yang tegas dan jelas diantara mereka, lalu bangun dari jatuhnya, move on dan meyakinkan diri bahwa cinta itu HANYALAH PERASAAN KAGUM dan BERHENTILAH DIA JATUH CINTA. Perasaan yang singkat. Lalu, Apakah itu cinta? Tentu iya, jika dia menyakini itu cinta. Ibarat seperti bibit pohon yang ditanam, kemudian dipupuskan sebelum tumbuh besar berakar kuat dan bercabang banyak. Jikalau perasaan itu dibiarkan dan dipupuk dengan harapan harapan nya, kemudian ternyata perasaan itu tidak terbalas atau harapan itu sebatas khayalan, berapa kali lipat kekuatan yang dibutuhkan untuk mencabut pohon itu dibanding memupuskannya?  Saya tidak menganjurkan untuk menyerah sebelum berjuang. Hanya saja, perkuat keyakinanmu. Kalau kamu yakin batas itu bisa disingkirkan, lakukan! Jika kamu ragu, yakinkan dulu keputusanmu, Go On or Stop It!
Hujannya sebentar banget. Iya, seperti perasaan orang yang jatuh cinta pada pertemuan pertama, tapi dia tidak yakin akan bertemu lagi, kemudian dia pupuskan perasaannya dan meyakinkan bahwa orang itu HANYALAH ORANG YANG BERKESAN seperti halnya orang-orang lain yang ditemuinya yang meninggalkan kesan dalam pertemuan langka dan BERHENTILAH DIA JATUH CINTA. Perasaan yang singkat, sesingkat hujan yang sebentar itu.
Jangan pernah mengeluh saat hujan turun, karena Tuhan sudah mengatur kapan hujan itu turun dan bahkan sejak kita belum tercipta. Coba maknai saja dan berdoa, karena salah satu waktu doa yang dikabulkan saat hujan turun bersama keberkahannya. Believe or not, If you think about SOMETHING or SOMEONE  when It is raining, You will  feel like in the Transdimentional world and throwback to some memorable memory.
Dan yang terakhir ini , kata kata dari Sudjiwo Tedjo , 
“Orang yang paling tidak berperasaan adalah orang yang sedang merindukan seseorang, tetapi tidak menghasilkan sebuah puisi saat hujan turun.”

No comments:

Post a Comment