Inspirating - Hurig - Pegangan Hidup Mahasiswa Preklinik

Assalamualaikum August :')


Sebagai seorang mahasiswa yang masih labil dan
Yang masih abu-abu masa depannya, akan berubah menjadi warna apa,
yang masih menjadi kepompong, yang akan berubah menjadi nyamuk, kupu kupu atau belalang,
Yang ntar kalau sudah lulus masih bingung mau langsung ke
klinik, PTT, spesialis ato Nikah dulu. Kalau mau nikah dulu juga mau nikah sama siapa. (Ahaha Bercanda :D)
tentu saja kami memiliki sesuatu yang selalu mendampingi  dengan setia dari masa ke masa. Sesuatu yang menjadi seperti makanan pokok kami yang suka tak suka, sudi tak sudi, harus kami telan. Sesuatu yang akan mendampingi kami selama tercatat Mahasiswa Preklinik berkelakuan baik.

Pendamping setia kami yang belum tersebut adalah
⊙Slide⊙

Sesuatu yang membuat mahasiswa terfokus dan terpana sesaat melihat ke depan, bisa juga disebut sarana belajar, memiliki efek farmakologi (efek yang diinginkan) menjadi lebih paham dan efek samping sedatif (mengantuk). Pada saat perkuliahan, jumlah slide akan dapat menentukan kebahagiaan mahasiswa. Semakin sedikit jumlahnya semakin binar raut wajah kebahagiaan mahasiswa. Semakin banyak jumlah slidenya, semakin terasa efek sedatifnya.
Ada seorang dosen luar biasa yang mengatakan “Slide hanyalah sarana yang mebantu dosen menyampaikan perkuliahan, jangan dijadikan acuan belajar hanya slide. Kalian bisa memperluas wawasan tersendiri dengan belajar sendiri dari referensi lain.”  Bijak sekali. Tapi kadang saya juga berpikir “ Belajar slidenya saja kadang tidak habis, bagaimana bisa belajar dari referensi yang lain.” Sangat tidak bijak sekali saya ini kolega. (´_`。)

⊙Buku⊙

Kebanyakan buku yang beredar dalam dunia kami adalah buku yang tebal luar biasa, buku dengan gambar yang serem (karena kebanyakan gambar penyakit) dan bisa dibilang (maaf) tidak murah. Dan karena itulah ada pepatah “Dont judge the book from the cover, But judge that from that Thickness!!” 
Fungsi buku ini adalah
  1. menjadi sarana belajar saat anda benar-benar buntu memahami slide dosen,
  2. sarana mengerjakan modul (meskipun kadang ditulis referensinya saja #eh),
  3. sarana memenuhi rak buku biar kamar terlihat keren dan kalau ada orang yang berkunjung ke kamar kita bilang “ wah bukumu, pasti kamu pinter yaa” #kedok #pencitraan
Saat anda tanya “Apa kamu baca semua buku itu?” kami bisa menjawab “Bisa iya bisa tidak”. Dan saat anda bertanya “Apa kamu ingat semua yang ada dibuku itu? ”. Dengan Bangga saya menjawab “Tidak ー( ̄~ ̄)ξ “. Tapi paling tidak pernah membaca laaaah. :D
Dan ada seorang dosen senior luar biasa yang mengatakan “ora maca, ora etos.” (dr. Taufik, SpKK) . And that is so right :’)

⊙Modul⊙

Nama Lain "Log Book" , "Diskusi Modul" dan "Momok". Sesuatu yang akan menghantui selama kami masih tercatat sebagai mahasiswa preklinik yang berkelakuan baik dan sopan. Setiap Blok, Setiap Semester selalu tersenyum lebar menunggu kami. Berupa soal-soal tentang penyakit mulai dari etiologi (penyebab penyakit) , patofisiologi (perjalanan penyakit) hingga terapinya.

Untuk kuantitas pemberiannya tergantung bloknya. Ada yang satu minggu satu modul, ada yang satu modul satu minggu (maaf), ada yang beberapa modul satu minggu (that's called sarcas! ) .

Untuk periodenya juga bergantung pada bloknya. Ada yang diberikan sebelum kuliah diberikan (jadi kita mengerjakan tanpa bayangan, dan diharapkan ketika kuliah diberikan kita memiliki bayangan tentang materi tersebut. tapi bayangan tetaplah bayangan kolega. ヽ(´ー`) ). Ada yang diberikan setelah kuliah diberikan (permainan bayangan tetap berlaku).

Oia lupa, modul tersebut dikerjakan di buku besar folio yang kita sebut Log Book *tsaaah *cool enough. Untuk mengerjakannya bisa referensi dari buku, dari internet and something (intern comunity know that and we called it as "Konsensus Kaka Tingkat" Terima kasih kakak :D). Pengerjaanannya ada yang metode klasik (Tulis tangan) dan Metode kreatif (Print Tempel).

Kemudian didiskusikan di Ruang diskusi dengan seorang tutor yang kadang menjadi Pengamat dan Pencerah. Tutor Pengamat yang disaat diskusi kami mulai absurd beliau berkata " Saya disini hanya sebagai Pendamping diskusi kalian. Jadi yang seharusnya menjawab diskusi ini adalah kalian sendiri." Kemudian kami semakin hening. Dan Tutor Pencerah  bayangan dipikiran kami yang masih abu abu ini, mengarahkan diskusi dan bahkan memberikan penjelasan,  menjadi kayak kuliah ulang laah.  Baik Tutor Pengamat Ataupun Tutor Pencerah, terimakasih sudah bersedia meluangkan waktunya untuk mendampingi kami. :D
Dan lagi ada seorang dosen yang luar biasa mengatakan “Tujuan adanya modul dan diskusi adalah mencetak memori jangka panjang kalian yang bisa terbentuk karena pengulangan.”.
Dan sebagai mahasiswa yang baik dan cantik saya membatin dengan tulus “Agomes tujuan tersebut dapat tercapai. Amin :’)” karena saya masih percaya dengan Firman Allah “Tidak ada ciptaan yang sia-sia di dunia” termasuk terciptanya modul. :’) #nyesek tulus :')