Hurig - Alay itu Persepsi

Kebanyakan  orang sekarang dengan mudah mengatakan “kamu Alay” , “Dia Alay” , “Mereka Alay”, “Aku Alay”  dan sebagainya. Bahkan sesama “Alay” pun saling menuduh “Alay” dan tidak bersedia disebut  “alay”. Daaan, Sebenarnya “Alay” itu sendiri apa ya ?  (゜◇゜)

Menurut saya dengan pemahaman anak gahul jelata ini #halah,  “Alay” adalah sebuah persepsi (~tsaaaah). Dan persepsi itu sendiri adalah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberi arti terhadap lingkungan mereka atau YANG LEBIH SEDERHANANYA pandangan terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olah daya pikir dan ATAU YANG LEBIH SEDERHANANYA LAGI pemikiran
seseorang terhadap sesuatu.

Kenapa “Alay” itu adalah persepsi? Karena “Alay” bagi setiap orang itu berbeda oleh karena cara pemikiran setiap orang juga berbeda. Maksudnya misal “Alay” bagi saya , belum tentu “Alay” bagi orang lain. Misalnya juga, orang lain berpikir anda adalah orang “alay”, tapi menurut anda, anda tidak “Alay” karena anda merasa sudah hidup dan beraktivitas normal selayaknya anda (dalam persepsimu).

Anda akan mengatakan atau berpikir seseorang “Alay” adalah disaat ada seseorang bertindak tidak selayaknya dia menurut pandangan anda, tidak pada proporsinya (menurut anda) sehingga menimbulkan perasaan aneh dan illfeel dalam pikiran anda dan kemudian timbul pikiran “Dia alay” dan Illfeel-lah anda padanya. Tapi bisa juga, tanpa seseorang melakukan aktivitas alay, tapi anda tetap mempersepsikan dia alay, mungkin karena pada dasarnya orang tersebut sudah memiliki aura "alay". Menjadi terkasihanilah orang tersebut. *puk puk puk :')

Sejauh ini, persepsi saya terhadap aktivitas “Alay” adalah sebagai berikut.

Alay Verbal ( dari cara berbicaranya yang berlebihan (read : lebai) misalnya “Eloh gueh bangeeet”)
Texting Alay ( dari cara mengetik huruf  dengan metode sandi angka, capslock dan penambahan huruf guna penegasan misalnya “4kU L4pH4r N1ch beud beud ”)
contoh Texting Alay. Indonesia Punya :D
Alay Fashion ( Dari cara berpakaian  , biasanya sih model pakaian para boyband atau girlband show yang dipakai untuk pergaulan sehari-hari. Lebih tepatnya bisa dibilang pakaian salah moment.

 Alay nama (tidak sesuai dengan EYD yang berlaku dan nama di akta kelahiran)
Contoh Nama Alay.
Behaviour Alay atau alay tingkah laku
Photogenic Alay (Prevalensi masih tinggi dan bagi beberapa orang masih dianggap wajar)

contoh Photogenic alay. Prinsipnya Fotografer dan model adalah orang yang sama dan dilakukan di waktu yang sama dengan posisi tangan ekstensi maksimal.

Sebenarnya menjadi “Alay” itu tidak salah, tidak berdosa, tetapi menurut saya menjadi tidak “Alay” itu lebih baik. Jujur saya dulu pernah mengalami fase "alay" tapi saya mencoba untuk berubah, karena sudah bukan fasenya lagi. Tapi mungkin sekarang saya juga masih terlihat beraktivitas alay tapi inshallah ya mungkin kadarnya yang lebih sedikit , lebih kadar yang sewajarnya lah. Kadar yang sedang-sedang saja. #ahzek (sek sek, uiki mbahas opo to sakjane )

Lha terus bagaimana cara atau tahapan atau tips #sembaranglah agar menjadi orang yang tidak “Alay”? Pertama, menyadari bahwa anda sekarang sedang terjangkit fase "alay" Dengan menyadirinya , pasti ada keinginan dan panggilan gejolak batin dalam diri anda untuk berubah.  Kedua, niat untuk berubah. Kalau tidak ada niat pasti tidak ada esensi dari suatu perbuatan. Ketiga, Perbanyak teman , perbanyak meminta pendapat dan masukan dari sahabat tentang dirimu agar persepsimu tentang sesuatu itu lebih luas dan anda bisa membedakan mana yang lebih baik dan tentunya membantumu menentukan pilihanmu untuk betindak tidak “Alay”.

Dan untuk anda yang merasa sudah tidak “Alay” , jangan berpikir anda lebih baik dari orang yang anda persepsikan  “Alay” .  Karena bisa saja orang yang anda persepsikan “Alay” itu , diluar kebiasaan “Alay” nya adalah orang yang jauh lebih dari anda. :) :)))

Menjadi "Alay", tidak "Alay" ataupun "pseudo / semi alay" adalah pilihan anda. Pokoknya anda mengerti konsekuensinya , seperti
permintaan pertemanan difacebook ditolak, diblokir, dihapus dari pertemanan, ada orang menaruh rasa illfeel ke anda, status anda tidak dibaca (karena memang butuh mikir keras buat baca tulisan tipe texting alay),  diajak bergabung menjadi sahabat dahsyat dan sebagainya.
Tapi kalau anda baik-baik saja dan nyaman dengan konsekuensi tersebut ya tidak apa-apa, tetaplah menjadi dirimu. Dan yang paling penting adalah menjadi orang baik dengan cara anda dan menunjukkan diri anda. Proud be your real own yo rek!  :') 



Dan sekali lagi persepsi setiap orang tentang “Alay” itu berbeda. Bisa saja anda juga sekarang mempersepsikan, "kon iku lho yo alay yun".  Well ora opo opo. Nah, ini persepsiku . Bagaimana persepsimu?